Selasa, 15 November 2011

Teknik Mengoprasikan dan Pengambilan Gambar Kamera Televisi/Video

Basic Camera Video
Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori).
Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera.

The Main Control
Ada enam control dasar pada kamera:
  1. Exposure
Ø  Aperture
Ø  Shutter Speed
Ø  (ND Filter)
Ø  (Gain)
  1. Filter Colour
  2. White Balance
  3. Zoom
  4. Focus
  5. Audio Levels
Aperture, Shutter speed, ND Filter, dan Gain merupakan bagian dari exposure.

  1. Exposure
Eksposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure) harus diperhatikan:
  1. Aperture (diafragma)
      Di kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk.

Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke kamera jadi sedikit. Bukan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22. lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop = bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa kamera.
  1. Shutter Speed
Biasanya shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.
  1. ND Filter
Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.
  1. Gain
Kebalikan dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).
  1. Filter Colour
Berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK) untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.
  1. White Balance
Intensitas cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari. Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat.
Maka dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.
v  Cara mensetting white balance:
o   Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai shoting.
o   Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
o   Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
o   Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
o   Kamera siap untuk merekam.
Catatan:
“ kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah”.




TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR KAMERA VIDEO/TELEVISI
Kamera video adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengabil gambar bergerak dan menyimpannya pada media tertentu, dimana kemudian akan dilakukan proses pengolahan.
  1. Jenis Kamera Video berdasarkan Format :
o   Analog
o   Digital      
  1. Berdasarkan Media Rekam :
o   Betamax
o   Betacam
o   VHS
o   Memori stick
o   8mm
o   Mini Disc
o   VHS-C
o   DV(Digital Video)
o   Mini DV

Pengambilan Gambar
Macam sudut pengambilan gambar adalah :
1.      Normal Angle
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil.
2.      Hight Camera Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
3.      Low Camera Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memilikikesandramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
4.      Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
5.      Subjective Camera Angle
Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan.
6.      Objective Camera Angle
Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya.
7.      Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek.Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
8.      Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah -olah mata penonton mewakili mata katak.
9.      Over Shoulder
Pengambilan gambar dari belakang bahu.



Macam bidang pandangan saat perekaman gambar
  1. Extreme Close Up (ECU/XCU)
Pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
  1. Big Close Up (BCU)
Pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
  1. Close Up (CU)
Gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru.


  1. Medium Close Up (MCU)
Hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
  1. Medium Shot (MS)
Pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hany separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
  1. Knee Shot (KS)
Pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
  1. Full Shot (FS)
Pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
  1. Long Shot (LS)
Pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
  1. Medium Long Shot (MLS)
Gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
  1. Extreme Long Shot (XLS)
Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan        objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
  1. One Shot (1S)
Pengambilan gambar satu objek.
  1. Two Shot (2S)
Pengambilan gambar dua orang.
  1. Three Shot (3S)
Pengambilan gambar tiga orang.
  1. Group Shot (GS)
Pengambilan gambar sekelompok orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar